Minggu, 05 Januari 2014

TEORI PENGKODEAN

1.3 Mengkoreksi Dan Mendeteksi Bentuk-Bentuk Kesalahan
Kita sekarang mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan dari mengkoreksi dan mendeteksi kesalahan-kesalahan. Dalam sub bab ini kita bertujuan untuk mengembangkan pemahaman intuitif dari konsep-konsep yang terlibat dalam mengkoreksi dan mendeteksi kesalahan-kesalahan, sedangkan pendekatan formal diangkat dalam sub bab-sub bab berikutnya.
Misal suatu kata diterima bukan suatu kata kode. Jelas, beberapa kesalahan telah terjadi selama proses transmisi, jadi kita telah bisa mendeteksi bahwa suatu kesalahan (mungkin beberapa kesalahan) telah terjadi. Jika namun demikian suatu kata kode diterima, maka mungkin tidak ada kesalahan-kesalahan terjadi selama transmisi, jadi kita tidak bisa mendeteksi sebarang kesalahan.
Konsep dari mengkoreksi suatu kesalahan adalah lebih rumit. Sebagai perkenalan, ketika kita cenderung untuk mengkoreksi ‘gub’ ke ‘gun’ daripada ke ‘rat’, kita tertarik pada intuisi untuk

Sabtu, 04 Januari 2014

ANALISIS NUMERIK (MENGGUNAKAN MATLAB)



ITERASI TITIK TETAP (DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB)
%NUGRAHENI NOVITASARI (110312419011)
clc;clear;
fprintf('======================================================');
fprintf('\n n        xn:I1       xn:I2      xn=I3       xn:I4\n');
fprintf('======================================================');
x0=2.5;
x1=2.5;
x2=2.5;
x3=2.5;
fprintf('\n %g         %3.1f         %3.1f       %3.1f         %3.1f \n',0,x0,x1,x2,x3);

Kamis, 02 Januari 2014

PEMODELAN MATEMATIKA





STUDY CASE
POSSUM THREATEN NEW ZEALAND COWS
 

I.                   LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam studi kasus ini  kita memeriksa model penyakit sederhana yang menggambarkan penyebaran dari bovine tuberculosis di possums, yang berpengaruhpada tiga strategi berbeda  untuk mengurangi penyebarannya. Bahwa, tidak seperti wabah dalam manusia, kita tidak perlukhawatir tentang kelangsungan hidup dari populasi possums di New Zealand, model ini diadaptasikan dari dua artikel: Wake dan Roberts (1995) dan Roberts (1992).
Suatu waktu antara 1830 dan 1860 ada pembersihan possums (Trichosurus vulpecula) yang diperkenalkan ke New Zealand dari penduduk asli Australia. Possums yang berukuran seperti kucing marsupial dengan ukuran besar dengan mata besar yang menarik, hidung merah muda dan bulu-bulu yang sangat lembut. Kembali ke tahun1800 bahwa bulu–bulu tersebut terkenal sehingga diperkenalkan ke New Zealand ketika perdagangan bulu sedang besar-besarnya. Hal ini tumbuh dengan pesat di lingkungan yang baru, tanpa berbagai macam predator, dan ketika perdagangan bulu terhenti jumlah possums bertambah dibandingkan wabah penyakitnya. Perkiraan populasi  padatahun 1995 sekitar 70 juta hanya sedikit possums yang bebas di daerah yang tersisa.Tidak hanya

Jumat, 14 Juni 2013

KUMPULAN HADITS-HADITS



Jangan meremehkan sedikit pun tentang makruf (berbuat kebajikan) meskipun hanya menjumpai saudaramu dengan berwajah ceria.” (HR. Muslim)
Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah sedekah, tiap-tiap tahmid adalah sedekah, tiap-tiap tahlil adalah sedekah. (HR Muslim)
menyuruh seseorang kepada kebaikan adalah sedekah, melarangnya dari kemungkaran adalah sedekah. (HR Muslim)
Janganlah kalian melarang para wanita untuk pergi ke masjid, tetapi (salat) di rumah adalah lebih baik untuk mereka. (HR. Ahmad)
Masing-masing kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya (HR Muslim)
Mintalah kepada Allah akan kemurahan-Nya, karena sesungguhnya Allah senang apabila dimintai (sesuatu)." (HR.Tirmidzi dari Ibnu Mas'ud)
Umatku akan tampil pada hari kiamat dengan wajah bersinar, tangan serta kakinya berkilauan dari bekas-bekas wudhu." (HR Bukhari)
"Allah melaknat penyuap, penerima suap dan yang memberi peluang bagi mereka." [HR. Ahmad]
"Sesungguhnya di dalam dirimu ada dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu; kesabaran dan pelan-pelan (tidak gegabah)". HR. Muslim.

Rabu, 23 Januari 2013

GEOMETRI EUCLID

jika AB kongruen CD dan CD kogruen PQ maka AB kongruen PQ
Bukti:
Diketahui: 1. AB kongruen CD
                2. CD kongruen PQ
                3. AB kongruen PQ
Adib: AB kongruen PQ
Bukti:
1. AB kongruen CD (diket)
2. uAB kongruen uCD (definisi)
3. CD kongruen PQ (diket)
4. uCD kongruen uPQ (definisi)
5. uAB kongruen uPQ (sifat ketransitifan)
6. AB kongruen PQ (definisi)
TERBUKTI

Teorema Sisi-sisi-sisi
Buktikan:
Diketahui: 1. AB kongruen DE
                2. AC kongruen DF
                3. BD kongruen EF
Buktikan: segitiga ABC kongruen segitiga DEF
Bukti:
1. tentuka titik x sehingga terbentuk <CBX kongruen <E (aksioma konstruksi sudut)
2. BX diperpanjang (aksioma)
3. BP kongruen DE (akibat no 2)
4. BC kongruen EF (diket)
5. segitiga BPC kongruen segitiga DEF (aksioma sisi-sudut-sisi)
6. CP kongruen DF (akibat no 1,3)
7. AC kongruen DF (diket)
8. CP kongruen AC (teo segitiga sama kaki)
9. garis AP melalui A dan P (aksioma)
10. <APC kongruen <PAC (akibat 8)
11. AB kongruen DE (diket)
12. AB kongruen BP (akibat 11,3)
13. <BPA kongruen <BAP (teo segitiga sama kaki)
14. <BPC kongruen <BAC (akibat 10,13)
15. segitiga CBP kongruen segitiga ABC (aksioma Sisi-Sudut-sisi)
16. segitiga ABC kongruen segitiga DEF (teorema)
TERBUKTI

Teorema Kongruensi Segitiga Siku-Siku
Buktikan:
Diketahui: 1. segitiga ABC siku-siku di B
                2. segitiga DEF siku-siku di E
                3. AC kongruen DF 
                4. AB kongruen DE
Buktikan: segitiga ABC kongruen segitiga DEF
Bukti:
1. <XAC kongruen <EDF (aksioma konstruksi sudut)
2. AX diperpanjang (aksioma)
3. AP kongruen DE (akibat 2)
4. P dan C ada PC (aksioma)
5. perhatiaka segitiga APC dan segitiga DEF
6. AC kongruen DF (diket)
7. segitiga APC kongruen segitiga DEF (Sisi-sudut-sisi, akibat 3,1,6)
8. <APC kongruen <DEF (akibat 7)
9. <DEF siku-siku (diket)
10. <APC siku-siku (akibat no 8,9)

Rabu, 24 Oktober 2012

ILMU ALAMIAH DASAR


Dampak Perkembangan IPTEK Terhadap Kehidupan dan Kelangsungan Hidup Manusia

Mata Kuliah : ILMU ALMIAH DASAR



The Learning University

Disusun oleh:
Kelompok : IX
Amalia Dewi                (110312419024)/2011
Ruly Rohmawati          (110312419015)/2011
Nugraheni Novitasari   (110312419011)/2011


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
MALANG, 6 SEPTEMBER 2011
2011



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan: memahami permasalahan sumber daya alam dan pengelolahannya sebagai pengetahuan dalam rangka peningkatan kualitas penduduk sebagai pengembangan sumberdaya  pembangunan.
Teknologi sudah ada dan digunakan manusia sejak dulu. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, lebih mudah, dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang sedang dihadapinya.
Kemajuan ilmu dan teknologi yang semula bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, ternyata juga menimbulkan keresahan dan ketakutan baru bagi kehidupan manusia. Ketakutan yang dirasakan oleh manusia akibat perkembangan teknologi ini disebabkan adanya kekhawatiran akan dampak penyalahgunaannya oleh orang yang tidak bertanggung jawaab.
Dampak dari perkembangan IPTEK ini terjadi pada beberapa bidang, diantaranya:

Kamis, 13 September 2012

KOMUNIKASI DAKWAH

      Orang yang paling baik perkataannya adalah orang yang mengajak ke jalan Allah. seperti halnya dalam berkomunikasi, dalam hal ini komunikasi dalam dakwah. Sebenarnya komunikasi dakwah itu bukan komunikasi yang baru, tapi masih sedikit yang melakukan. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam komunikasi dakwah. Komunikasi yang ada dapat dilakukan dalam 2 hal:

1. komunikasi internal
  • mentoring
  • komunikasi struktural
  • pengelolaan kegiatan dakwah
  • mutaba'ah
  • dan sebagainya
 untuk meningkatakan komunikasi internal tersebut banyak penunjang yang dapat dilakukan, antara lain: