STUDY CASE
“POSSUM THREATEN NEW ZEALAND COWS”
I. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam studi kasus
ini kita memeriksa model penyakit
sederhana yang menggambarkan penyebaran dari bovine tuberculosis di possums, yang berpengaruhpada tiga strategi
berbeda untuk mengurangi penyebarannya. Bahwa, tidak seperti wabah dalam manusia,
kita tidak perlukhawatir
tentang kelangsungan hidup dari populasi possums di New Zealand, model ini
diadaptasikan dari dua artikel: Wake dan Roberts (1995) dan Roberts (1992).
Suatu waktu antara 1830
dan 1860 ada pembersihan
possums (Trichosurus vulpecula) yang
diperkenalkan
ke New Zealand dari penduduk asli Australia. Possums yang berukuran seperti kucing
marsupial dengan ukuran besar dengan mata besar yang menarik, hidung merah muda
dan bulu-bulu yang sangat lembut. Kembali ke tahun1800 bahwa bulu–bulu tersebut terkenal sehingga diperkenalkan
ke New Zealand ketika perdagangan
bulu sedang besar-besarnya. Hal
ini tumbuh dengan pesat di lingkungan yang baru, tanpa berbagai macam predator, dan ketika
perdagangan bulu terhenti
jumlah possums bertambah
dibandingkan wabah penyakitnya.
Perkiraan populasi padatahun 1995 sekitar 70 juta
hanya sedikit possums yang
bebas
di daerah yang tersisa.Tidak
hanya
memperkenalkan spesiesini yang mempunyai pengaruh kuat di penduduk asli, dimana menimbulkan masalah perlindungan alam, dan penyebaran bovine tuberculosis (mycobacterium bovis) yang mengancam industri primer di peternakan New Zealand, ini masalah besar untuk pertanian New Zealand.
memperkenalkan spesiesini yang mempunyai pengaruh kuat di penduduk asli, dimana menimbulkan masalah perlindungan alam, dan penyebaran bovine tuberculosis (mycobacterium bovis) yang mengancam industri primer di peternakan New Zealand, ini masalah besar untuk pertanian New Zealand.
Di New zealand, possums lebih dulu terjangkit bovine tuberculosis di peternakan. Ketika mekanisme penyebaran virus dari possums ke peternakan tetap diperdebatkan, mempunyai satu kemungkinan bahwa,penyebaran Possums meninggalkan kotorannya yang
mengandung bakteri bovine tuberculosis pada padang rumput yang merupakan makanan untuk ternak sapi.
Ini masalah serius untuk industri susu dimana penyakit mungkin ada pada susu
yang sudah didiamkan lama
sehingga tidak
cukup memberantas kuman-kuman penyakit. Umumnya sebarang daging atau susu dari binatang berpenyakit tidak bisa dijual. Sapi yang positif terkena penyakit akan disembelih dan
perusahaan tersebut akan
terkena suspend sampai perusahaan tersebut bersih dari infeksi.
Ekonomi mempunyai pengaruh yang besar.
Dengan
kata lain untuk mencegah
penyebaran dari penyakit dalam peternakan, perlu untuk memeriksa pergerakan
dari penyebaran populasi possum, sebagai hasil dari perubahan pergerakan itu, kita akan menetapkan strategi lain untuk
mengurangi ancaman dari penyebaran penyakit tersebut.
Kita akan mempertimbangkan model yang sangat sederhana untuk pergerakan
penyakit dan kemudian memuat beberapa strategi untuk mengurangi penyebaran: memisahkan,mensterilisasi dan memvaksinasi.
II.
PEMBAHASAN
Kita
mengasumsikan bahwa :
1.
Jumlah populasi possum per hektar
2.
Kita akan membagi ini kedalam dua kelompok
terpisah: infeksi penyakit menular dan yang tanpa penyakit tetapi mudah terkena Maka di sebarang waktu dan
dengan mudah terkena
4. Laju kematian alami sebagai
5. Laju kematian yang disebabkan oleh penyakit sebagai
6. Laju penyebaran infeksi sebagai
7. Parameter
itu memperkirakan tiap tahun dan kita akan mengambil skala setahun sekali untuk
model.
8. Karena populasi dari possum di New
Zealand sangat besar dan berhasil, kita
akan mengasumsikan bahwa
selengkapnya bisa download di link ini: http://ubuntuone.com/2n5KJHRWu8xwrNtCQEbB76
Tidak ada komentar:
Posting Komentar